Agen rahasia perempuan ini ternyata legendaris!
Rekanbola.com – Kasus Siti Aisyah saat ini sedang heboh di media massa. Wanita berpaspor Indonesia ini bersama satu wanita lain diduga terlibat kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara dari pemimpin Korea Utara. Kedua wanita tersebut juga diduga terlibat dalam intelijen Korea Utara. Hal ini memang belum dapat dipastikan tetapi ini bukan yang pertama kali perempuan terlibat dalam dunia spionase. Sudah banyak mata-mata wanita di dunia yang bahkan presiden Soekarno sendiri mengakui bahwa wanita adalah mata-mata terbaik. Lalu, siapa saja mereka?
1. Noor Inayat Khan
Pada 1943, ia ditugaskan menjalankan misi di Prancis yang saat itu dikuasai Jerman. Satu demi satu rekannya ditangkap oleh tentara Jerman hingga hanya Khan agen Inggris yang tersisa di Prancis. Tapi ia terus menjalankan misi dengan mengirim informasi-informasi penting kepada SOE. Pada akhirnya ia tertangkap oleh Jerman dan disiksa selama 10 bulan di kamp konsentrasi Dachau, Prancis.
Selama itu ia tidak mengungkap informasi sama sekali hingga ia menemui ajalnya pada 13 September 1943 dengan peluru di kepala. Noor Inayat Khan menerima penghargaan George Cross dari pemerintah Inggris dan Croix de Guerre dari pemerintah Prancis atas keberaniannya. Untuk mengenang jasanya, pemerintah Inggris membuat patung Noor Inayat Khan di Gordon Square, London.
2. Anna Chapman
Anna membangun koneksi dengan orang-orang penting melalui media sosial. Ia tergabung dalam Klub eksklusif yang hanya bisa diakses oleh orang-orang ternama. Pada 2010 Anna bersama 9 orang lain ditangkap otoritas AS atas tuduhan keterlibatan dalam program spionase ilegal milik organisasi intelijen eksternal Rusia, SVR. Anna mengakui bersalah atas tuduhan konspirasi dan aktivitas spionase tanpa pemberitahuan kepada pemerintah AS. Anna bersama 9 orang lainnya dideportasi ke Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan. Sejak saat itu Anna tinggal di Rusia dan bekerja pendidikan kaum muda.
3. Josephine Baker
Josephine Baker sering mengisi acara-acara pesta milik orang-orang penting seperti bangsawan dan diplomat di seluruh Eropa. Ia menggunakan pesonanya untuk mengorek informasi dari para perwira militer dan birokrat-birokrat dan mengirimnya kepada atasannya tanpa menimbulkan kecurigaan. Ia sangat mendukung perjuangan Prancis melawan Jerman, bahkan memfasilitasi rekan-rekan seperjuangan.
Setelah perang dunia 2 berakhir, ia terlibat dalam perjuangan melawan rasialisme di Amerika dan mendukung hak asasi manusia. Josephine Baker meninggal tahun 1975. Ia menerima penghargaan dari pemerintah Prancis.
4. Yoshiko Kawashima
Ia akhirnya memulai misinya dengan menjadi mata-mata di keluarga Manchu. Ia bertugas memberi informasi-informasi penting kepada militer Jepang. Kawashima mempelopori berdirinya Machukuo, sebuah negara boneka bentukan Jepang di tanah Manchu. Ia memainkan beberapa peran disamping kaisar yang merupakan boneka Jepang.
Di satu waktu, Kawashima menjadi selir kaisar, dilain hari ia menjadi penasehat keamanan. Dengan posisinya ia membentuk satuan tugas yang berfungsi memburu para gerilyawan anti Jepang di Tiongkok. Yoshiko Kawashima mengakhiri karirnya sebagai mata-mata setelah ditangkap oleh intelijen Tiongkok pada 1945 dan dihukum mati dengan tembakan di kepala.
5. Mata Hari
Ia pindah ke Paris pada 1903 dan memulai karir sebagai penari eksotis. Mata Hari mendapat popularitas luar biasa di seantero Eropa. Mata Hari dengan mudah menjalin hubungan dan koneksi dengan pria-pria berkuasa di Eropa dan mendapat informasi-informasi penting.
Mata Hari juga adalah double agent yang memberi informasi kepada pihak Jerman maupun Prancis. Akhirnya pada 13 Februari 1917, Mata Hari ditangkap oleh pemerintah Prancis di Paris dan diadili karena dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu tentara. Kisah Mata Hari telah menginspirasi banyak judul film, teater, dan pertunjukan musikal.